BAB I
Pendahuluan
1.1. Alasan Pemilihan Judul
Iseng.
1.2. Tujuan Penulisan.
Untuk mengungkap tabir yang selama ini masih menjadi aib dan malu untuk dikuak.
1.3. Metode Pengumpulan Data
1.3.1. Metode Observasi
Dimana dengan metode ini, saya mengamati bagaimana para pelaku untuk mengapresiasikan gairah
ke-alay-an nya lewat social media.
1.3.2. Metode Dramatisasi
Dimana dengan metode ini, saya melebih-lebihkan fakta agar lebih dramatis untuk disimak.
Bab II
Peninjauan Umum
2.1. Sejarah Perkembangan Alay
Alay merupakan sekelompok minoritas yang mempunyai karakterisitik unik
di mana penampilan dan bahasa yang mereka gunakan terkadang menyilaukan
mata dan menyakitkan telinga bagi mayoritas yang tidak terbiasa
bersosialisasi dengannya. Biasanya para Alayers (panggilan para Alay)
mempunyai trend busana tersendiri yang dapat menyebar cepat layaknya
wabah virus dikalangan para Alayers yang lain, sehingga menciptakan satu
keseragaman bentuk yang sedikit tidak lazim.
Fenomena alay berkembang pesat mulai sekitar tahun 2009 sampai dengan saat ini, sesuai dengan sampel data yang saya dapatkan. Walaupun keberadaan nya sudah masuk ke dalam tahap yang meresahkan, namun peredaran para alay ini sulit untuk diredam ataupun dimusnahkan. Bahkan peredaran nya sudah sampai menjangkau ke pelosok-pelosok daerah, mengalahkan peredaran listrik dan internet yang belum masuk ke pedesaan
2.1.1. Latar Belakang Masalah Alay
Dalam gaya bahasa, terutama bahasa tulis, alay merujuk pada kesenangan remaja
menggabungkan huruf besar-huruf kecil, menggabungkan huruf dengan angka
dan simbol, atau menyingkat secara berlebihan. Mereka cenderung memakai EYD mereka sendiri, yaitu Ejaan Yang Di-alay-kan, yang bertentangan dengan EYD sesungguhnya.
Dalam gaya bicara,
mereka juga berbicara dengan intonasi dan gaya yang berlebihan.
2.2. Lokasi Pengambilan Sampel Data
Di timeline Facebook sebagian mahasiswa UBK yang dulu pernah khilaf dan salah jalan dari tahun dimana mereka khilaf sampai dengan taubat-nya.
Bab III
Alay
3.1. Pengertian Alay
Alay adalah sebuah istilah yang merujuk pada sebuah fenomena perilaku remaja di Indonesia. "Alay" merupakan singkatan dari "anak layangan"atau "anak lebay". Istilah ini merupakan stereotipe yang menggambarkan gaya hidup norak atau kampungan. Selain itu, alay merujuk pada gaya yang dianggap berlebihan (lebay) dan selalu berusaha menarik perhatian. Seseorang yang dikategorikan alay umumnya memiliki perilaku unik dalam hal bahasa dan gaya hidup.
3.2. Kebiasaan-Kebiasaan Alay
3.2.1. Rumus Koefisien Tingkat Kegaulan Alay
Nb: 5000 adalah jumlah friend maksimal di Facebook.
Berdasarkan rumus koefisien tingkat kegaulan alay di atas, maka tidak heran banyak alay yang melakukan perbuatan tercela sebagai berikut :
3.2.2. Pernah denger kata 'huft' ?
Mengeluh adalah hal biasa yang sering dilakukan, terlebih bagi alay. Dan salah satu cara untuk mengungkapkan bentuk mengeluh nya itu, maka terciptalah kata 'huft' dan segala jenis kata-kata turunan nya, seperti huh, huph, hugh, huugh, huuugh, huuuugh, dan sebaiganya sesuai kreatifitas anda.
Contoh nyata perbuatan-perbuatan diatas adalah sebagai berikut :
3.2.3. Dong = dunn
Kata dong bernilai sama dengan dunn. Iya dong berubah jadi iya dunn. Kedongdong berubah jadi kedunndunn.
Contoh nyata nya sebagai berikut :
3.2.3. Siapa yang butuh kata 'Aku' ?
Kata 'aku' menjaadi kurang popular di kalangan alay, mereka cenderung menggunakan huruf alternatif untuk mengungkapkan kata tersebut, untuk mengirit karakter pada sms bertarif bayar per karakter. Seperti menjadi aq, Q, w, ue, uek, hueek!, dsb.
Contoh nyata nya adalah sebagai berikut :
W
aQ
3.2.4. Siapa yang butuh huruf 'Y' ?
Sama seperti kata 'aku', huruf Y juga menjadi kurang popular di kalangan para alay. Contoh nyata nya silahkan disimak sebagai berikut :
Nya ~> Na
Saya ~> Saia
3.2.5. Semakin Rusak Capslock-mu, Semakin Gaul Kau Terlihat
Pernah liat tulisan dokkter? Nah, ini berlipat-lipat kali membingungkan untuk dibaca. Karena huruf kapital yang tak jelas dimana rimbanya, maka jika melihat tulisan seperti ini akan mengingatkan kalian akan elektro kardio grafi. Naik-turun :s Kadang juga dikombinasikan dengan simbol titik yang jumlah nya berlebihan.
Contoh :
3.2.6. Alay adalah Cikal Bakal Penemuan Hashtag
Tau hashtag? Tanda pagar (#) yang biasa popular di Twitter untuk memberitahukan topik tweet yang sedang dibicarakan itu ternyata sudah lebih dulu ditemukan oleh kaum alay. Bedanya, mereka tidak menggunakan tanda pagar, tetapi www.dot.com untuk penggunaan nya. Seperti jika mereka sedang galau, maka mereka akan menulis www.galau.com
Contohnya :
3.2.7. Bosan dengan Penggunaan Alphabet Konvensional?
Mungkin atas dasar diatas lah, para alay mencoba untuk bereksperimen untuk menggabungkan huruf alphabet konvensional dengan angka-angka agar kalimat yang dihasilkan terkesan tidak monoton.Seperti huruf G diganti denga angka 9, huruf O diganti dengak angka 0, dan lain-lain nya yang bisa di-aplikasikan sesuai dengan ketrampilan dan kreatifitas masing-masing.
Contohnya:
3.2.8. Gak Galau Gak Gaul
Semakin galau statusmu, semakin alay kau terlihat. Gak jarang hal yang mereka alami lalu diceritakan kembali ke dalam bentuk puisi yang berlebihan. Karena semakin pelik dan sakit statusmu, kembali lagi akan meningkatkan popularitas-mu di kalangan para alay. Maka gak heran kalau banyak alay yang berpuisi dan memposisikan dirinya sekarat sampai mau mati hanya karena menderita penyakit sederhana, seperti panu.
Contoh galau yang baik dan benar:
Bab IV
Penutup
4.1. Kesimpulan
Memang ada hal yang gak bisa untuk kita hindari di dunia ini, termasuk alay. Tidak bisa dipungkiri, mungkin hampir masing-masing dari kita pernah mengalami atau bahkan sekedar mencoba fase-fase alay diatas. Ada yang bisa survive dari cengkraman virus tersebut, tetapi ada juga yang masih berkecimpung dan menjalani nya sebagai gaya hidup dan mungkin memutuhkan waktu yang lama untuk bisa disembuhkan.
Tapi bagi sebagian orang-orang beruntung yang bisa survive, pasti selalu timbul penyesalan atas apa yang telah dilakukannya pada masa-masa alay nya tersebut. Sebagian menganggapnya sebagai aib, yang tidak pernah mau mereka akui sebagai bagian dari hidup nya. Kasian mereka.
4.2. Saran
Memang penyesalan selalu datang di akhir, karena kalau di awal namanya pendaftaran. Tapi lebih baik menyesal karena telah berbuat salah, daripada terus melakukan kesalahan tanpa penyesalan :cool: B-)
Tidak bisa dipungkiri, alay mungkin hampir setaraf virus AIDS yang cepat mewabah jika kita tidak berhati-hati atau salah langkah dan sulit untuk disembuhkan apabila kita sudah terinfeksi. Maka dari itu sudah sepatutnya dan selayaknya kita untuk berhati-hati agar tidak kembali terjerumus ke dalam lembah hitam dunia per-alay-an. Sekian, salam Chibi-Chibi hah hah haaah!